Sunday 29 May 2016






Sesi pemotretan setelah renang, dua bangsat lainnya cuma gaya-gayaan foto-foto doang tanpa renang, tega-teganya mereka jebak gw diajakin renang eh pas gw nyebur mereka cuma kipas-kipas cantik dipinggir koplam. Alasan panas lah, cidera lutut lah.. heuu pindah noh ke Alaska biar gak panas.

Olah raga yg dibolehin sama dokter cuma renang, jalan kaki dan sepeda statis pilihan jatuh kerenang karena renang menyenangkan dan bagus buat paru-paru gw yg sudah tidak sekuat dulu lagi. Lagian sepatu buat jalan di treadmill dan sepedaan ketinggalan di Padang.


Ini dia dua banci yg ngaku-ngaku renang di IG tapi cuma foto-foto doang

Ellex si ganteng yg kakinya lagi pincang karena berantem di musim kawin
Abis renang lanjut ke ITC ambasador buat nemenin Via beli batik buat dipake ngantor hari Jumat, alhamdulillah perempuan ini kembali kejalan yg benar... akhirnya kembali kerja setelah sekian lama nganggur dan bersosialita ria. Rencana juga mau beli SD card buat kamera baru eeh kelupaan yg ada malah beli benda-benda yg gak penting: essential oil buat aroma therapy, eh tapi penting juga ding soalnya kan gw baru beli humidifier di Lazada hehe... produknya lagi dipake nanti kalo puas gw bikin postingan sendiri.


Rencana awal di rumah nya Via cuma ngobrol doang bentar trus lanjut makan lama kulineran di Kalibata, makan sup skengkel. But since we all have a lazy ass as fu*k begitu pantat nyentuh kasur yang empuk dan satu dari setumpuk DVD yg di beli di Ambas diputar plus cemilan semua jadi pada malas bergerak. Agak sorean dikit bergabunglah satu anggota lagi yaitu tek Wide (setelah dipancing pake makanan sama Yuda).

Alhasil kita masak-masak aja kerja keras tiga orang banci didapur, sambil rumpi ini dan rumpi itu membuahkan hasil yang cukup memuaskan ayam goreng, tempe goreng, sambel terasi (yg asyiiiin bingit) dan sayur tumis tercipta. Via, Yuda, tek Wiwid dan Fani (adenya Via) dan gw makan dengan lahapnya saking laper atau saking enaknya itu makanan jadi lupa foto-foto. Makanan hampir ludes, hanya beberapa potong tempe goreng dan secuil sambel terasi yg tersisa.










Kamis lalu akhirnya kembali contact RS Jakarta buat nanyain penggantinya dr. Susetyo, gw pengen nuntasin terapi stamina dan fungsi paru yg pernah diberikan oleh dr. Susetyo sekitar dua bulan lalu. So ceritanya pada saat kemo dan radiasi lalu gw pernah terapi dengan dokter ini di rs. Jakarta, walaupun gak tak tuntas dan datang buat therapy suka-suka hati but I do feel it helps me to manage some chemo and radiation effects. Terapi utama yg diberikan pada waktu itu adalah terapi ‘stamina’ well orang admin rumah sakit nya sih yg pake istilah ini, nampaknya ini terapi yang cukup umum dilakukan untuk mengembalikan stamina dari berbagai kondisi medis pasien… makanya sepertinya terapi seperti ini terapi simptomatik deh. I mean apapun kondisi medis yg diderita pasien yg menyebabkan fatigue or lethargic diobatin dengan terapi ‘stamina’ ini and I’m one of those patients with fatigue or to be precise chemo induced fatigue. Walaupun gak teratur datengya I did feel better, not really for the fatigue apparently chemo was so powerful not even acupuncture can managed my fatigue.. I don’t know mungkin juga karena datangnya terapinya gak teratur or it is just was simply did not work for me (for my chemo induce fatigue) BUT it really works for my insomnia and anxiety. Hanya setelah sekali terapi saja sudah merasa sangat relax, tenang dan mengantuk luar biasa.. I was sleep like a baby and babi J. Seingat gw waktu itu juga ditusuk di perut buat hilangkan mualnya, nah ini juga rada susah diukur, soalnya dari enam kali kemo rasanya kok mual terus tapi kadang mualnya kebangetan dan kemo berikutnya mualnya not so kebangetan… jadi for nausea I couldn’t really measure the effect.

Setelah dirawat dua minggu pasca komplikasi radiation pneumonitis, paru-paru yg tidak se prima dulu lagi dan kecapeaan dan sakit dibagian kaki tiap pagi yg lambat banget perkembangannya membuat gw berjumpa lagi dengan dr. Susetyo… dua kali terapi eh ternyata beliau gak praktek lagi disana, nah Kamis lalu memutuskan untuk lanjut terapi dengan dokter siapapun pengganti beliau yg available. Waktu telpon admin bilang dr. Susetyo udah praktek lagi? Lha kok aneh bolak-balik gini? Ya whatever yg okelah yg penting gw lanjut lagi terapinya. 

Jadi Kamis lalu selain terapi stamina gw juga ditusuk-tusuk dekat tulang belikat sebelah kiri untuk back pain, muscle pain. Ini nyerinya sebenarnya pernah kejadian pada saat radiasi sekitar Novemer atau Desember tahun lalu, tapi dr. Sita (my pulmo onco) bilah ini gak apa-apa nothing to worry setelah diperiksa ini cuma nyeri otot aja… dan kalau gw pikir juga nyeri otot karena nyerinya akan semakin terasa kalau otot sekitar  belikat itu di stretch, jadi bukan tulang wheeww bukan metastasis tulang (knock on the wood). Dokter Sita juga untuk seminoma jarang banget yg metastasis ke tulang, apalagi hasil kemo nya bagus jadi dari pemeriksaan fisik bukan metastasis tulang. Waktu itu dr. Sita cuma kasih analgesic, seperti biasa selama gw masih bisa tahan gw gak bakalan makan obat-obatan simptomatik begini apalagi analgesic nya golongan narkotik nope I have enough toxic already in my body from the these chemo.

Nah dua bulan lalu nyeri punggung ini balik lagi, karena mikirnya ini cuma salah satu dari efek kemo yang buaaanyak itu jadi ya santai sih gw dua kali control bulanan gw gak bilang ke dr. Sita… my mom will be freak out if she knows this J. So ketika terapi di dr. Susetyo dipunggung sesaat setelah ditusuk kerasa lebih relax punggungnya sakitnya hilang tapi kok bersifat sementara aja, dia bilang liat hasil nya 4 sampai 5 hari ini dulu kalau masih ada nyerinya diulang lagi back pain therapy nya.

More stories about acupuncture will be coming soon ...





Monday 23 May 2016

Mindfulness


"100 Years"

I'm 15 for a moment
Caught in between 10 and 20
And I'm just dreaming
Counting the ways to where you are

I'm 22 for a moment
And she feels better than ever
And we're on fire
Making our way back from Mars

15 there's still time for you
Time to buy and time to lose
15, there's never a wish better than this
When you only got a hundred years to live

I'm 33 for a moment
Still the man, but you see I'm a "they"
A kid on the way, babe.
A family on my mind

I'm 45 for a moment
The sea is high
And I'm heading into a crisis
Chasing the years of my life

15 there's still time for you
Time to buy and time to lose yourself
Within a morning star

15 I'm all right with you
15, there's never a wish better than this
When you only got a hundred years to live

Half time goes by
Suddenly you’re wise
Another blink of an eye
67 is gone
The sun is getting high
We're moving on...

I'm 99 for a moment
And dying for just another moment
And I'm just dreaming
Counting the ways to where you are

15 there's still time for you
22 I feel her too
33 you’re on your way
Every day's a new day...


Satu playlist di Spotify yg gw subscribe mainin lagu ini tiga hari yg lalu, alhasil entah kenapa liriknya terngiang terus ya tiga hari ini. Lagu ini sempat jadi masuk di playlist angkot gw waktu zaman-zaman kuliah dulu, disebut playlist angkot karena playlist nya selalu gw play waktu lg ngatuk-ngantuk diangkot pulang kuliah. Bareng dengan Daniel Powter Bad day, Jesse McCartney Leavin, PCD Stick with you, John Legend Ordinary people, Daniel Bedingfield If you are not the one dll.  Dari ini playlist gw waktu kuliah dulu keliatan kan kalau gw cukup kekinian dengan musik mancanegara pada zamannya ehem … Oke.. oke sebenarnya this is something about penggalan lirik nya si Five for fighting itu “Every day’s a new day”.

Pada saat-saat kelam dan dilanda kebosanan pada hari-hari diantara jadwal kemo setahun yg lalu pernah baca artikel psikologi tentang mindfulness, trus gw cari tahu lagi di youtube apa sih sebenarnya terminology ini, trus ada juga meditasi mindfulness lha gw kok gak ngerti-ngerti ya. Chemo brain, mood swing apa gw nya yg bego? Lol.  Tapi justru pelajaran tentang mindfulness itu gak gw dapet dari baca-baca artikel psikologi di internet. Teman-teman dekat gw, papa mama dan orang-orang yg baik yg selau support gw pada saat gw berada dititik terendah lah yang mengajarkan gw tentang selalu bersukur akan apa yg gw dapat “pada saat ini”.

Sedikit demi sedikit bisa gw lihat benang merahnya focus on the present, one step at the time Prabu you are not superman… a friends told me once. Apapun yg gw hadapi sekarang, ini cuma proses so dinikmati aja prosesnya, just focus on it and get it done we are going heading toward something anyway… kan katanya life is a journey. You may get bad or good experience during your journey right? So if life give you cancer, set your strategy… kick cancer’s butt, win the battle (and I did win yiay!) and will and move on.


So since every day is a new day I just want feel it, to enjoy it, become conscious and be part of what I’m dealing with at the moment. What happened in the past will not change the future, but what you at the moment and if you do it correctly it might give positive effect on the future. Right??? Yg setuju angkat tangan!

Sunday 22 May 2016

Luctor et Emergo (name of my new blog, more stories about this in upcoming posts)





Yep here we go again (and again), kembali lagi bersama Meissy… nope gak lucu I was actually I need to start to writing again because I need it and because I wanted to, not really because of my psychiatrist asked me to not because of post cancer treatment and remission article recommend the survivors to write to make them stay ‘normal’ AKA not crazy. I do start write again because I need it, not that I don’t have a friends to curhat or talk …

It’s just nice aja kalau banyak orang yg bisa baca cerita gw, alhamdulillah sukur-sukur kalau apa yg gw tulis bermanfaat dan bisa ngebantu orang. Seperti dulu pas zaman kuliah gw pernah bilik blog namanya Anthropolicious, kalau sekarang gw baca tu blog bisa nepok jidad deh gw banyak hal gak penting dan memalukan juga gw post disana. Blog yang sudah membatu itu isinya rupa-rupa mulai dari tugas kuliah, cerita-cerita alah ala anak kuliahan galau sampai ada juga lho yang serius-seriusan.

Inget dulu gara-gara posting tentang ADD (attention deficit disorder) banyak yang ngikutin blog gw terutama mereka yg kesusahan nyari referensi dalam Bahasa Indonesia. Ada yang secara personal email nanya ini dan itu tentang ADD, ada yg diambang putus dengan pacarnya karena dia nganggap pacarnya cuek (ini beneran lho gw gak ngarang), ada yg nge-add gw di FB juga.

Beberapa bulan lalu ketika ngantri di klinik Prof. Syamsurizal Djauzi di rs Dharmais buat ngambil obat titipan sahabat baik gw, ada juga mba-mba yg lagi antri. Cerita ini dan itu panjang lebar entah kenapa kayanya seru aja cerita sama si mba ini, padahal baru kenal bgt ya. Dan sodara-sodara ternyata doi adalah perawat jiwa, yep perawat senior disalah satu rs jiwa di Jakarta, pantesan probing nya jago banget. Sampe-sampe hal-hal yg sensitive pun gw jadi terbuka, selama ini gw selalu ketus kalau orang nanya-nanyain my medical conditions ini malah gw sendiri yg cerita ke doi. Eh jadi kemana-mana deh, percakapan dengan mba suster itu sebenarnya yg gw inget adalah kira-kira gini … “Prabu lo orangnya asik deh kayanya, lu punya banyak pengalaman dan cerita yang munkin bisa bermanfaat orang. Nah kamu tulis deh tu pengalaman, kasih manfaat ke orang yg baca.. trus nulis itu juga bukan sekedar menuangkan pikiran kamu ke buku atau media lain tapi ada proses komunikasi dengan diri kamu sendiri disana”. So another reason to write :)

So yah I want to start fresh, jadi taraa blog baru. Semoga gw konsisten nulis sehingga ngasih manfaat buat diri gw sendiri dan ngasih manfaat juga buat orang yang baca.